Wisata Di Medan Sumatera Utara
Wisata Di Medan Sumatera Utara
Siapa yang tidak mengenal Danau Toba yang terletak di Provinsi Sumatera Utara ini? Danau ini telah menjadi ikon dan objek wisata andalan Provinsi Sumatera Utara dalam menarik wisatawan baik dalam negeri maupun luar negeri.
Danau yang terletak di Parapat, Sumatera Utara ini dikelilingi oleh pegunungan hijau yang asri dengan hamparan air hijau yang bersih serta udara yang sejuk yang dapat memanjakan pikiran dari hiruk-pikuknya kehidupan di kota.
2. Pulau Samosir
Pulau Samosir ini sangat unik karena terletak di tengah Danau Toba. Pulau dengan ketinggian 1000 meter diatas permukaan laut ini dapat dituju dengan membeli tiket feri dari pelabuhan Tomok, Samosir.
Uniknya, di Pulau Samosir ini juga terdapat dua danau yang berada di tengah Danau Toba, yaitu Danau Sidihoni dan Aek Natonang. Selain itu, pulau ini juga menawarkan keunikan budaya dan sejarah misalnya Pusuk Buhit yang dipercaya sebagai tempat asal suku Batak.
3. Istana Maimun
Istana Maimun ini terletak di jalan Brigadir Jenderal Katamso, Kelurahan Suka Raja, Kecamatan Medan Maimun.
Istana Maimun merupakan peninggalan Kerajaan Deli yang didirikan oleh Sultan Maimun Al Rasyid Perkasa Alamsyah yang merupakan raja ke-9 Kesultanan Deli. Istana yang dibangun pada 26 Agusutus 1888 dan diresmikan pada 18 Mei 1891 ini didominasi warna kuning yang melambangkan warna Melayu sekaligus warna kebesaran Kerajaan Deli Sumatera Utara.
Arsitektur bangunan tidak hanya nuansa Melayu tetapi juga dipengaruhi oleh nuansa Eropa yang dapat dilihat dari ornament lampu, kursi, meja, lemari, sampai pintu dorong.
4. Masjid Raya Al Mashun (Masjid Raya Medan)
Masjid Raya Al Mashun atau Masjid Raya kota Medan terletak tidak berjauhan dengan Istana Maimun. Mesjid ini merupakan salah satu peninggalan Kesultanan Deli yang didirikan di atas tanah seluas 18.000 m2 dengan kapasitas 1.500 jamaah.
Masjid Raya Al Mashun atau Masjid Raya Medan ini terletak di Jalan Sisingamangaraja, Kecamatan Medan Kota. Setiap harinya masjid ini tidak pernah sepi oleh jamaah yang akan melaksanakan ibadah ataupun wisatawan yang sekedar ingin melihat kemegahan bangunan bersejarah ini.
5. Pantai Cermin
Kota Medan juga memiliki kawasan wisata alam berupa pantai cantik dengan tempat rekreasi buatan yang telah dikelola secara profesional yaitu Kawasan Wisata Pantai Cermin.
Kawasan Wisata Pantai Cermin ini dapat menjadi pilihan bagi kalian yang ingin menikmati hari libur atau akhir pekan bersama keluarga dengan bermain di wahana air seperti water park, banana boat, speed boat atau sekedar berenang di pinggir pantai.
Pantai cermin ini berada di pesisir timur pulau Sumatera yang berhadapan ke Selat Malaka. Perjalanan menuju pantai cermin dapat di tempuh dengan motor atau mobil dengan waktu sekitar 45 menit.
6. Taman Alam Lumbini
Taman ini dibuka pada Oktober 2010 dengan ketinggian pagoda sekitar 46,8 meter yang menjadikan pagoda ini tercatat pada rekor MURI untuk kategori stupa tertinggi di Indonesia, serta termasuk sebagai replika tertinggi nomor dua di Asia Tenggara. Nah, disini kalian dapat mengabadikan momen di depan pagoda tertinggi nomor dua di Asia Tenggara tersebut.
Taman Alam Lumbini merupakan wisata religi yang terletak di Desa Tongkoh, Kecamatan Dolat Rayat, Berastagi, Kabupaten Karo. Taman Alam Lumbini ini memiliki keunikan berupa adanya sebuah pagoda yang merupakan pagoda yang tertinggi di Indonesia dengan warna emas mencolok yang menarik perhatian. Pagoda ini merupakan replika Pagoda Shwedagon atau juga disebut Pagoda Emas Yangon yang ada di Myanmar.
7. Bukit Gundaling
Bukit Gundaling adalah salah satu objek wisata yang berjarak kurang lebih 3 km dari pusat kota Berastagi. Objek wisata ini menawarkan panorama keindahan kota Berastagi, Kabupaten Karo khususnya Gunung Sibayak dan Gunung Sinabung. Bukit Gundaling ini memiliki ketinggian 1.575 meter diatas permukaan laut sehingga udaranya cukup sejuk.
Selain itu, bukit ini juga dikelilingi pepohonan rindang, bunga-bunga indah serta patung manusia yang mengenakan pakaian adat khas suku Batak Karo. Untuk menikmati indahnya suasana di bukit tersebut, kalian dapat menyewa jasa kendaraan tradisonal sejenis andong yang selalu siap membawa wisatawan berkeliling bukit.
8. Bukit Kubu
Bagi kalian yang menggunakan sepeda motor dikenakan biaya masuk sebesar Rp. 30.000,- per motor. Untuk bus tipe A 30 seat Rp. 500.000,- bus tipe B 24 seat Rp. 300.000,- dan bus tipe C 14 seat Rp. 200.000,-.
Pengunjung juga mendapatkan fasilitas seperti tikar dan 1 pcs layangan + benang untuk dimainkan sehingga pengunjung tidak perlu lagi membawa tikar untuk sekedar duduk di atas bukit kubu.
9. Air Terjun Sipiso – Piso
Air terjun sipiso-piso atau Sipiso-Piso adalah sebuah air terjun yang berada di Dusun Huta Baringin, Desa Tongging, Kabupaten Karo. Air Terjun Sipiso-Piso berada di perbukitan dengan ketinggian sekitar 800 mdpl yang dikelilingi oleh hutan pinus dan memiliki ketinggian sekitar 120 meter.
Sebelum melihat air terjun dari dekat, berkunjunglah ke gardu panjang yang terletak di puncak bukit. Darisana, kalian akan melihat hamparan keindahan Tanah Karo hingga Pulau Samosir yang berada di tengah Danau Toba.
Untuk melihat air terjun dari dekat, sudah disediakan jalur yang berupa anak tangga sekitar 1500 anak tangga yang digunakan untuk mencapai dasar air terjun dengan waktu tempuh sekitar 1 jam.
10. Tjong A Fie Mansion
Kediaman Tjong A Fie atau Tjong A Fie Mansion ini merupakan wisata sejarah yang menarik untuk di kunjungi. Bagaimana tidak, dibalik kota Medan yang sekarang telah menjadi salah satu kota besar di Indonesia ini ternyata memiliki sosok yang paling berpengaruh dalam pembangunan kota Medan dari kalangan Tionghoa.
Dahulunya Tjong A Fie merupakan seorang bankir yang kaya raya dimasanya. Ia sangat dermawan dan memegang peranan besar dalam membentuk kota Medan. Ia menjaga harmonisasi hubungan antara pemerintah Hindia Belanda, Kesultanan Deli, dan masyarakat Medan hingga Kekaisaran China.
Oleh sebab itu, kediamannya dibuka untuk umum pada tahun 2009 karena banyaknya rasa ingin tahu tentang kepribadian Tjong A Fie dalam membina keluarga, merangkul masyarakat kota, dan hal-hal apa saja yang terjadi pada beliau hingga akhir masa hidupnya.
Di rumah ini, kalian bisa mengetahui sejarah kehidupan Tjong A Fie lewat foto-foto mulai dari moment ulang tahun hingga pernikahan dan pertemuan penting lainnya. Selain itu, pengunjung juga dapat mempelajari budaya Melayu-Tionghoa dari arsitektur rumah dan koleksi perabotan di rumahnya.
Komentar
Posting Komentar