Hewan Berbahaya Yang Mematikan
Hewan Berbahaya Yang Mematikan
Lebah madu Afrikanisasi atau juga dikenal sebagai lebah pembunuh, adalah jenis lebah hibrida yang dihasilkan dari perkawinan silang antara lebah Afrika (Apis millifera scutellata) dengan berbagai jenis lebah madu Eropa. Sebuah eksperimen yang berujung kepada kekacauan pada tahun 1957 dimana para peternak lebah ingin mengawinsilangkan antara lebah Afrika dan lebah Eropa secara tidak sengaja melepaskan sebagian lebahnya. Lebah ini lebih agresif daripada lebah Eropa, lebah ini telah menyebar sampai keluar Amerika. Mereka ditakuti di berbagai daerah karena dikenal memiliki gerombolan yang sangat banyak jumlahnya dan tidak segan-segan untuk mengejar targetnya sampai beberapa mil jauhnya.
2.Kalajengking Deathstalker
Kalajengking Deathstalker (Leiurus quinquestriatus) adalah spesies kalajengking dengan racun yang paling mematikan. Racun Deathstalker merupakan campuran dari berbagai racun neurotoxin yang sangat kuat dan menyebabkan rasa sakit yang tidak tertahankan, demam, diikuti dengan koma, kejang-kejang, kelumpuhan dan bahkan kematian.
Kalajengking ini dapat ditemukan di Afrika Utara dan Timur Tengah.
3. Lalat Tsetse
Lalat ini mungkin terlihat remeh, namun gigitan dan efek yang ditimbulkan dapat membahayakan nyawa. Lalat tsetse adalah lalat yang dapat ditemukan di Afrika, khususnya Afrika Tengah. Lalat ini adalah lalat penghisap darah dan menyebabkan ‘penyakit tidur’ di daerah Afrika. Sebutan penyakit tidur diberikan karena gigitan hewan ini menimbulkan penyakit yang apabila telah mencapai tahap lanjut, maka korban akan menjadi lemas dan mudah tertidur dan akhirnya meninggal dunia. Setiap tahunnya, sekitar 300,000 orang dilaporkan tewas akibat penyakit tidur ini.
4.Siput Kerucut
Kalau kamu ingat lagu yang sempat populer “keong racun”, mungkin inilah versi aslinya di dunia nyata. Satu tetes racun dari siput ini dapat mengakhiri 20 nyawa manusia. Siput kerucut juga dikenal sebagai ‘Cigarette Snail’, dikarenakan saat kamu tersengat oleh hewan ini, kamu akan memiliki sisa waktu yang cukup untuk merokok satu batang rokok.
Berhati-hati lah saat kamu berenang di lautan bebas karena sengatan dari siput ini dapat berakibat fatal. Belum ditemukan anti toksin untuk racun hewan ini.
5. Ikan Batu
Ikan batu atau Stonefish (Synanceia verrucosa) adalah salath satu ikan paling berbahaya di dunia dengan racun mematikan di tubuhnya. Tetapi yang membuat ikan ini lebih berbahaya adalah kemampuannya untuk berkamuflase sehingga kamu tidak akan bisa membedakan manakah batu karang sungguhan dan mana ikan batu.
Ikan ini berburu mangsa dan menunggu ikan lain untuk datang dan secepat kilat membuka rahangnya memakan ikan yang lewat tersebut.
7. Black Mamba
Salah satu hewan paling ditakuti di seluruh dunia, bahkan oleh orang setempat sering disebut ‘perwujudan kematian (death incarnate). Di Afrika black mamba (Dendroaspis polylepis) dikenal di beberapa mitos dan legenda setempat dan dikenal secara luas sebagai predator yang sangat agresif, sangat cepat, dan langsung menyerang meskipun tidak diprovokasi.
8. Katak Beracun
Hewan ini memang memiliki warna-warni yang lucu dan menarik, namun racun yang ia miliki cukup untuk membunuh 20.000 ekor tikus sekaligus. Dengan kata lain, hanya dengan 1 mikogram racun katak ini, kamu dapat membuat jantung binatang besar seperti sapi dan kerbau dapat berhenti berdetak.
9. Ular Boomslang
Ular boomslang (Dispholidus typus) adalah ular bertubuh kecil asli dari sub-sahara Afrika. Kata ‘boomslang’ berarti ular pohon dari bahasa Afrika. Racun ular ini adalah hemotoxin, racun ini menonaktifkan proses pembekuan darah dan korban akan meninggal akibat pendarahan luar dalam. Ular ini sebenarnya adalah ular yang penakut, dan gigitannya pun umumnya terjadi apabila ia merasa terancam.
10. Gurita Cincin Biru
Gurita cincin biru berukuran sangat kecil, hanya seukuran bola golf. Namun oleh para penyelam gurita ini sangat ditakuti. Racun yang dibawahnya konon dapat membunuh 26 manusia dalam hitungan menit. Ketika tergigit, kamu tidak akan merasa sakit apapun. Gurita cincin biru banyak ditemukan di Samudra Pasifik, Perairan Jepang dan Australia.
Komentar
Posting Komentar